Rabu, 07 Agustus 2019

BAB III TEKNIK-TEKNIK PENGUMPULAN DATA


BAB III
TEKNIK-TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.1    Teknik Wawancara
Wawancara (interview) telah di akui sebagai teknik pengumpulan data / fakta yang penting dan banyak di lakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analisis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang di wawancarai (interview).
a.       Mempersiapkan Wawancara
1.       Aturlah pertemuan dengan oreng yang akan di wawancarai terlebih dahulu.
2.       Utarakan maksud dari wawancara.
3.       Aturlah waktu wawancara yang paling tepat supaya tidak mengganggu kerja dari orang yang di wawancarai.
4.       Buatlah jadwal wawancara terlebih dahulu, bila wawancara akan di lakukan beberapa kali atau oleh pewawancara yang berbeda dan orang yang di wawancarai juga berbeda.
5.       Buatlah suatu panduan wawancara (iterview guide) supaya wawancara dapat berjalan dengan lancar. Interview guide adalah daftar pengecekan (checklist) dari pertanyaan–pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara serta penjadwalan waktunya.
b.        Melakukan Wawancara
1.         Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa sebenarnya anda
2.         Menjelaskan tujuan dari wawancara dan hubungannya dengan proyek sistem informasi yang sedang di kembangkan.
3.         Menjelaskan peranan–peranan yang akan di berikan oleh orang yang di wawancarai dari hasil wawancara.
4.         Jagalah suasana wawancara tetap santai, tetapi terarah dan menyenangkan.
5.         Meminta ide–ide atau pendapat yang mungkin belum di ungkapkan.
6.         Pada akhir wawancara, bacakan rangkuman–rangkuman dari hasil wawancara dan mintalah kepada yang di wawancarai untuk membetulkan bila ada hal–hal yang tidak sesuai.
7.         Ucapkanlah terima kasih bila wawancara telah selesai serta mintalah kesediaan kembali untuk di hubungi atau untuk diadakan wawancara lagi bilamana perlu.
c.         Kelebihan dan Kekurangan Teknik Wawancara
·            Kelebihan
1.   Pewawancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat itu. Jika menginginkan informasi yang mendalam maka dapat melakukan “probing”. Demikian pula jika ingin memperoleh informasi tambahan, maka dapat mengajukan pertanyaan tambahan, bahkan jika suatu pertanyaan dianggap kurang tepat ditanyakan saat itu, maka dapat menundanya.
2.   Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, misalnya rasa suka, tidak suka atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan dijawab oleh responden.
3.   Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan sehingga responden dapat memahami maksud penelitian secara baik, sehingga responden dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
4.   Jawaban tidak dibuat oleh orang lain tetapi benar oleh responden yang telah ditetapkan.
5.   Kuesioner umumnya berisi pertanyaan yang mudah dijawab oleh responden. Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal yang rumit dan mendetail.
6.   Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan.
·            Kekurangan
1.   Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.
2.   Interview Bias : Walau dilakukan secara tatap muka, namun kesalahan bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi. Sering atribut (jenis kelamin, etnik, status sosial, jabatan, usia, pakaian, penampilan fisik, dsb) responden dan juga pewawancara mempengaruhi jawaban.
3.   Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan hubungan antar manusia (human relation).
4.   Wawancara tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di lokasi-lokasi ribut dan ramai
5.   Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara.
6.   Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket dan biaya yang relatif yang lebih mahal.

3.2    Teknik Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang di lakukan.
a.       Petunjuk Melakukan Observasi
Untuk melakukan observasi, hal-hal berikut harus di lakukan :
1.       Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan di lakukan, meliputi :
-          Apa yang akan di observasikan,
-          Dimana letak observasi
-          Kapan observasi akan di lakukan
-          Siapa yang melaksanakan observasi ini
-          Siapa yang akan di observasi
-          Bagaimana melaksanakan observasi ini.
2.       Minta ijin terlebih dahulu dari manajer atau pegawai–pegawai yang terlibat.
3.       Bertindaklah dengan rendah hati (low profile).
4.       Lengkapilah dengan catatan selama observasi berlangsung.
5.       Kaji ulanglah hasil observasi dengan individu–individu yang terlibat.
b.      Kelebihan dan kekurangan teknik observasi
·            Kelebihan
1.    Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
2.    Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.
3.    Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
4.    Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.
·            Kekurangan
1.    Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
2.    Pekerjaan yang sedang diamati mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan atau volume-volume kegiatan tertentu.
3.    Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.
4.    Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.

3.3    Teknik Daftar Pertanyaan (Questioner)
Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan–pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analisis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden–responden yang di pilih. Daftar pertanyaan kemudian akan di kirim kepada responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka. Penggunaan daftar pertanyaan ini mendapat banyak kritikan karena meragukan hasilnya. Akan tetapi untuk mengumpulkan data dari jumlah sumber yang banyak, cara ini lebih efisien di bandingkan teknik pengumpulan data yang lain.  
a.       Tipe Dari Daftar Pertanyaan
Ada dua macam format dari daftar pertanyaan, yaitu format bebas (free format) dan format pasti (fixed format). Dalam suatu daftar pertanyaan dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti  saja atau berisi gabungan dari keduanya.
1.       Daftar pertanyaan format bebas
Berisi dengan pertanyaan–pertanyaan yang harus di isi oleh responden di tempat yang sudah disediakan.
2.       Format pasti
Berisi dengan pertanyaan–pertayaan yang jawabannya sudah pasti dengan memilih jawaban yang tersedia. Hasil dari daftar pertanyaan tipe ini akan lebih mudah untuk di tabulasi dan di isi oleh responden. Daftar pertanyaan tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.
a.    Check–Off Question
Macam dari pertanyaan ini di buat sehingga responden dapat memerikasa (check–off) jawaban–jawaban yang sesuai.
b.   Yes/No Question
Macam dari pertanyaan–pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’.
c.    Opinion / Choice Question
Macam dari pertanyaan–pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan pendapatnya.
b.      Petunjuk Membuat Pertanyaan
1.      Rencanakanlah terlebih dahulu fakta-fakta atau opini–opini apa saja yang ingin di kumpulkan
2.      Berdasarkan fakta–fakta atau opini–opini tersebut, tentukanlah tipe dari daftar pertanyaan yang paling tepat untuk masing–masing fakta atau opini tersebut.
3.      Tuliskanlah pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan.
4.      Uji daftar pertanyaan ini kepada responden yang kecil terlebih dahulu.
5.      Perbanyaklah dan distribusikanlah daftar pertanyaan yang sudah di anggap baik ini.
c.       Kelebihan dan kekurangan teknik Questioner
·            Kelebihan
1.    Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
2.    Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
3.    Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
4.    Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.
·            Kekurangan
1.     Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
2.    Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
3.    Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan dilain nomor.
4.    Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakag sudah responden sudah terjawab atau belum.
5.    Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden menjawab.Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam teknik quisioner.

0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com