BAB II
ANALISA SISTEM
2.1 Definisi Analisa Sistem
Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan
2.2 Langkah-langkah Dalam Analisa Sistem
Langkah-langkahnya:
1.
Identify: mengidentifikasi masalah
Ada 3 langkah yang harus dilakukan
di dalam tahapan ini, yaitu:
a.
Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Pada tahap ini kita harus
dapat mengetahui apa yang menyebabkan masalah terjadi. Misal terjadi penurunan
omset penjualan karena banyaknya konsumen yang komplain terhadap divisi
penjualan tersebut.
b.
Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah
penyebab terjadinya masalah dapat ditentukan, selanjutnya juga harus tentukan
titik keputusan penyebab masalah tersebut.
Contoh
: Penyebab masalah konsumen komplain karena pelayanan yang kurang
baik terhadap konsumen. Titik keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab
masalah ini adalah penanganan order langganan di bagian order penjualan yang
kurang baik kepada pelanggan.
c.
Mengidentifikasi Personil-personil
Kunci
Setelah titik-titik
keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka
selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang
langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya maslah tersebut.
2.
Understand: memahami kerja dari
sistem yang ada
Dapat dilakukan dengan
mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk
mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan
cara melakukan penelitian:
a.
Menentukan jenis penelitian
b.
Merencanakan jadwal penelitian
c.
Membuat penugasan penelitian
d.
Membuat agenda wawancara
e.
Mengumpulkan hasil penelitian
3.
Analyze: menganalisis hasil
penelitian
Langkah ini dilakukan berdasarkan
data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Kita
dapat menganalisis:
a.
Kelemahan dari sistem lama tersebut
b.
Kebutuhan informasi bagi pemakai
sistem dan pihak manajemen
4.
Report: membuat laporan hasil
analisis
Isinya adalah:
a.
Alasan melakukan analisis sistem
b.
Menguraikan
permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sistem lama
c.
Mengidentifikasi penyebab masalah
d.
Mengidentifikasi titik keputusan
e.
Menguraikan penelitian yang
dilakukan
f.
Menguraikan hasil analisis
g.
Kesimpulan analisis
2.3 Implementasi Analisa Sistem
·
Menganalisis
hasil penelitian pada sebuah objek penelitian (Rumah Sakit)
Perkembangan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) masih belum lancar dan banyak
rumah sakit mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan dan kendala.
Permasalahan
yang menjadi penghambat dan kendala dalam perkembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMR), menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) ini. SetiapRumah sakit harus
memahami betapa pentingnya manajemen informasi bagi perkembangan Rumah Sakit.
Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap
manajemen informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas kegiatan rumah sakit dan
meningkatnya kemampuan komputer. Dengan tersedianya informasi yang berkualitas,
tentunya juga mendorong pegawai untuk meningkatkan kemampuan kompetitif
(competitive advantage) Rumah sakit.
Penyelesaian
yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit dalam menghadapi permasalahan dan kendala
dari pengembangan Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMR) adalah dengan
memberikan pemahaman kepada setiap anggota organisasi mengenai pentingnya
Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM), memberikan pelatihan yang
intensif kepada pengguna Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMR), dan
memberikan insentif kepada setiap pegawai yang dapat memanfaatkan Sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMR) dengan lebih optimal.
Manajemen
tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan
peran yang penting
di dalam suatu organisasi. Sistem informasi sangat mempengaruhi secara langsung
dalam pengambilan keputusan, membuat rencana, dan mengelola pegawai, serta
meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan
ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum,
dan menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Untuk
itu, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu
saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin
meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis organisasi, peraturan
dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware,
database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya.
Perubahan
di satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini menjadi
sangat penting saat manajemen mempunyai rencana ke depan. Kegiatan yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang biasanya sangat tergantung kepada sistem
apa yang tersedia untuk dapat melaksanakannya. Misalnya, dalam peningkatan
produktivitas kerja para pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari
sistem informasi organisasi.
Pengembangan
dan pengelolaan sistem saat ini membutuhkan partipasi banyak pihak di dalam
Rumah Sakit, jika dibandingkan peran dan partisipasi pada periode-periode yang
lalu.
Dengan
meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem
informasi di dalam Rumah Sakit dapat meliputi jangkauan yang semakin luas
hingga kepada masyarakat, pemerintahan, swasta, dan bahkan informasi mengenai
perkembangan politik terakhir.
Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) memainkan peran yang sangat besar dan
berpengaruh di dalam rumah sakit karena semakin tingginya kemampuan teknologi
komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut.
1.
Kelemahannya:
a.
Pemahaman para
pemakai tentang komputer yang masih kurang
b.
Pemahaman para
spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen yang masih minim
c.
Relatif
mahalnya harga perangkat komputer
d.
Ambisius para
pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap
sehingga dapat mendukung semua lapisan pegawai
2.
Kebutuhan informasi bagi user &
pihak manajemen
a.
Informasi data pasien yang meliputi
:
·
Data pribadi pasien termasuk riwayat
kesehatan pasien sebelumnya
·
Tarif yang dikenakan pada pasien
·
Informasi mengenai status pembayaran
pasien
b.
Informasi tarif rumah sakit yang
meliputi :
·
Tarif rawat jalan dari tiap dokter
di rumah sakit
·
Tarif rawat inap termasuk di
dalamnya tarif untuk kamar, obat-obatan dan sebagainya.
·
Tarif pemeriksaan Medical Checkup
c.
Informasi bagi direktur rumah sakit
yang meliputi :
·
Laporan pendapatan dari rawat jalan
bulanan
·
Laporan pendapatan dari rawat inap
bulanan
·
Laporan bagi hasil jasa dokter baik
dari rawat jalan dan rawat inap
·
Laporan tunggakan pasien yang belum
melunasi biaya rumah sakit
3.
Laporan Hasil Analisis:
Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) merupakan bidang yang harus dikembangkan
oleh setiap Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Perkembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMR) sangat cepat dan pesat, untuk itu setiap Rumah
Sakit harus dengan cepat untuk dapat beradaptasi dengan teknologi ini.
Permasalahan yang
menghambat dan menjadi kendala bagi pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMR) di Indonesia bukan menjadi penghalang bahwa teknologi ini
tidak digunakan dan dikembangkan. Setiap Rumah Sakit yang memiliki hambatan dan
kendala dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) harus
dengan cepat mengatasi dan menyelesaikannya dengan memberikan pemahaman,
pelatihan dan insentif kepada setiap pegawai yang memanfaatkan Sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIMR) dengan lebih optimal.
Pemanfaatan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMR) yang optimal, maka akan memberikan banyak benefit
bagi Rumah Sakit tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar